Thursday, December 22, 2011

MANUK (BURUNG) BIDO

Klik..klik..klik suara itu mungkin sangat familier ditelinga penduduk desa di lereng Merapi Yogyakarta. Namun suara yang berasal dari burung Elang Bido ini, sekarang belum diketahui nasibnya setelah Merapi memporak-porandakan hutan-hutan dalam radius 10 – 20 km dari puncak. Dahulu Elang Bido ini sering terlihat melakukan soaring sampai ke pedusunan di sekitar Sleman Barat sekitar 30 km dari puncak Merapi. Hanya saja Elang Bido berbeda dengan Alap-Alap yang kadang terlihat sampai menyambar anak ayam kampung yang lengah ketika melakukan soaring di atas perkampungan penduduk.Mungkin hal ini karena postur Alap-Alap lebih kecil dibanding Elang Bido, sehingga memudahkan melakukan penyusupan dan pengintaian di atas perkampungan penduduk.

Elang Bido ini juga dikenal juga sebagai Crested Serpent Eagle atau CSE oleh sebagian pecinta burung pemangsa. Berukuran sedang 50-74 cm, Rentang sayap 109-169 cm dan berat badan 420-1800 gram, berwarna gelap. Sayap sangat lebar membulat, ekor pendek dan menekuk ke atas (seperti elang jawa) dan ke depan, membentuk huruf C yang terlihat membusur.

Dewasa: tubuh bagian atas coklat abu-abu gelap, tubuh bagian bawah coklat. Perut, sisi tubuh, dan lambungnya berbintik-bintik putih, terdapat garis abu-abu lebar di tengah garis-garis hitam pada ekor. Jambulnya pendek dan lebar, berwarna hitam dan putih. Ciri khasnya adalah kulit kuning tanpa bulu di antara mata dan paruh. Pada waktu terbang, terlihat garis putih lebar pada ekor dan garis putih pad pinggir belakang sayap. Ras Kalimantan berwarna lebih pucat dan coklat. Remaja: mirip dewasa, tetapi lebih coklat dan lebih banyak warna putih pada bulu.Iris kuning, paruh coklat-abu-abu, kaki kuning. Ada yang mengatakan bahwa kulit kaki dari elang ini mempunyai kekebalan terhadap bisa ular, karena itulah elang ini di sebut elang ular karena mempunyai kekebalan terhadap bisa ular.
Status konservasi Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Accipitriformes
Famili: Accipitridae
Genus: Spilornis
Spesies:S. cheela
Nama binomial Spilornis cheela

Suara:
Sangat ribut, melayang-layang di atas hutan, mengeluarkan syara nyaring dan lengking “kiu-liu”, “kwiiik-kwi”, atau “ke-liik-liik” yang khas, dengan tekanan pad dua nada terakhir, dan “kokokoko” yang lembut.

Penyebaran :
Di Dunia: S.c.cheela Himalaya dan India bagian utara ke Assam. S.c. Melanotis di India bagian selatan. S.c. spilogaster Sri Lanka, S.c. burmacus Assam bagian tenggara, Myanmar, Thailand dan Indocina. S.c.ricketti Selatan dan Tenggra bagian cina dan Vietnam bagian utara. S.c. hoya Taiwan. S.c.rutherfordhi Kepulauan Hainan. S.c.davisoni Kepulauan Andaman(berbeda dengan Spilornis elgini). S.c. batu Sumatera Selatan, Batu. S.c. palawanensis Philipina bagian timur(Kepulauan Calamian, Palawan, Balabac). S.c. malayensis Tenasserim selatan melalui Malay peninsula, Sumatera bagian utara. S.c. pallidus Borneo bagian utara. S.c. richmondi Borneo bagian selatan dan S.c. bido Jawa dan Bali.( Ferguson-Less,J. And D. A. Christie. 2001)

Di Indonesia; Kepulauan Batu, Sumatera, Riau, Kepulauan Lingga, Kalimantan, Jawa, Bawean, Panitan dan Bali. Terdapat di seluruh Sunda Besar dan mungkin merupakan elang yang paling umum di daerah berhutan. Habitatnya adalah hutan, tepi hutan, perkebunan, sub-urban.sampai pada ketinggian 1.900m.

Kebiasaan:
Sering terlihat terbang melingkar di atas hutan dan perkebunan, antar pasangan sering saling memanggil. Pada saat bercumbu, pasangan memperlihatkan gerakan aerobatik yang menakjubkan walaupun biasanya tidak terlalu gesit. Sering bertengger pada dahan yang besar di hutan yang teduh sambil mengamati permukaan tanah di bawahnya.

Makanan:
Makanan utama dari elang ular adalah Ular-ular kecil, katak, burung-burung kecil sampai ke mamalia kecil seperti tikus atau kelinci yang mempunyai ukuran yang kecil.

Perkembangbiakan:
Sarang di hutan yang rapat tersusun dari ranting berlapis dedaunan. Telur 1-2 berwarna putih suram dengan bercak kemerahan. Berbiak setiap waktu sepanjang tahun.

Sunday, December 11, 2011

MINYAK NYAMPLUNG

Salah satu jenis Hasil Hutan Bukan Kayu yang potensial dan sampai saat ini masih belum tergali baik informasi maupun teknologinya adalah jenis-jenis yang berasal dari genus Calophyllum. Calophyllum (dari bahasa Yunani: kalos yang artinya cantik, dan phullon yang artinya daun) adalah genus dari sekitar 200 spesies tanaman hijau abadi dari suku Clusiaceae. Calophyllum dapat ditemukan di Madagaskar, Afrika Timur, Asia Selatan dan Tenggara, Kepulauan Pasifik, Hindia Barat, dan Amerika Selatan. Tumbuhan ini disebut bintangor di Malaysia dan poon di India. Berdasarkan hasil ekplorasi tanaman jenis ini terdapat di hutan Cagar Alam Tanjung Pangandaran dan pada umumnya jenis ini tumbuh di daerah pesisir pantai.

Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) termasuk salahsatu anggota dari marga Callophylum yang mempunyai sebaran cukup luas di Di Indonesia, tersebar mulai dari Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi, Maluku, hingga Nusa Tenggara Timur dan Papua. Sampai saat ini potensi alami nyamplung di Indonesia belum diketahui secara pasti, Hasil penafsiran tutupan lahan dari Citra Satelit Landsat7 ETM+ tahun 2003 menunjukkan bahwa tegakan alami nyamplung seluruh pantai di Indonesia mencapai luas total 480,000 ha, dan sebagian besar (± 60 %) berada dalam kawasan hutan.

Ciri-Ciri
Batang: Berkayu, Bulat, warna coklat, Daun: Tunggal, bersilang berhadapan, bulat memanjang atau bulat telur, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10-21 cm, lebar 6-11 cm tangkai 1,5-2,5 cm,Bunga: Majemuk, berbentuk tandan, Buah: Bulat seperti peluru, Diameter 2,5-3,5 cm, warna hijau, kering menjadi coklat, Biji: Bulat, tebal, keras, warna coklat, pada inti terdapat minyak berwarna kuning, Akar: Tunggang, Tinggi Pohon : + 20 meter

Mengingat potensi manfaat jenis Calophyllum ini cukup besar, maka ada baiknya kita mengetahui informasi yang telah diperoleh tentang jenis ini sehingga dapat digali lebih jauh hal-hal yang belum tertangani menuju upaya pengembangannya baik untuk pembangunan hutan tanaman maupun rehabilitasi daerah pantai akibat bencana alam.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Clusiaceae
Upafamili:Kielmeyeroideae
Bangsa: Calophylleae
Genus: Calophyllum L.

Manfaat
Nyamplung memiliki manfaat ganda yaitu:
1.Kayu: Kayu nyamplung termasuk kayu komersial yang dapat digunakan untuk perkapalan, balok, tiang, papan lantai dan papan pada bangunan perumahan dan bahan kontruksi ringan
2.Getah: penyadapan getah Nyamplung dilakukan untuk mendapatkan minyak yang dikenal dengan nama minyak tamanu (Tahiti)
3. Biji : biji Nyamplung segar mengandung 40 - 55 %-b, sedang pada biji kering kandungan minyaknya 70 – 73%-b. Bahan aktif yang terkandung pada biji adalah Inophylum A-E, Calophylloide dan Asid calophynic. Kandungan lain dalam jumlah kecil antara lain 1,2,3,4,4a, 7-beksahidro-1, 6 dimetil-4 (1-metilletil) naftalin, cubebene, selinene, calerene, farnesene, scadinene, bourbonene, zingiberene, copaene, murelene, sesquiphellandrene, octadecanal, heksadecane, farmesol. (Dahlan dan Gusmailina, 2006).

Karakteristik Minyak Nyamplung
Soerwidjaja (2005) mendapatkan bahwa inti biji dari jenis ini sangat berpotensi penghasil minyak lemak yang dapat digunakan sebagai minyak bakar, sementara Zuhud (1995) mengemukakan bahwa biji Calophyllum dapat berkhasiat sebagai obat kurap.
Pabrik pengolahan minyak nyamplung di Jawa terdapat di Desa Karang Mangu Kecamatan Kroya. Pabrik ini merupakan bantuan dari Dinas Perindustrian bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Kab. Cilacap yang pada awalnya di khususkan untuk mengolah biji jarak, namun karena di wilayah tersebut banyak tersedia biji nyamplung, maka oleh Pak Samino (pemilik pabrik) dimanfaat juga untuk mengolah biji nyamplung. Kapasitas masak pabrik tersebut sebanyak 300 kg/hari.

1.Untuk mendapatkan 1 liter minyak nyamplung dibutuhkan 2,5 kg biji nyamplung kering.
2.1 kg Biji nyamplung yang ada kulitnya di kupas menjadi 0,7 kg biji nyamplung tanpa kulit.

Malaysia berhasil mengembangkan Calanolida-A, aktif sebagai anti virus HIV (in vivo) diperoleh dari tanaman Calophyllum inulifolium/C. langinerum (Anonim, 2003). Minyak nyamplung ber-warna hijau gelap atau kuning kebiru-biruan. Minyak Nyamplung dinamakan juga minyak tamanu (Tahiti), minyak undi (India), minyak domba (Afrika?).
Minyak nyamplung mentah mengandung komponen yang aktif mempercepat kesembuhan luka atau pertumbuhan kulit (cicatrization). Karakteristik minyak nyamplung : berat jenis 0,941 - 0,945; angka iodium 82 - 98; angka penyabunan 192 - 202, titik leleh 8°C. Komposisi asam lemak (%-b) : oleat 48 - 53, linoleat 15 - 24, palmitat 5 - 18, stearat 6 - 12.

Kelebihan nyamplung sebagai bahan baku biofuel adalah bijinya mempunyai rendemen yang tinggi, bisa mencapai 74%, dan dalam pemanfaatannya tidak berkompetisi dengan kepentingan pangan. Beberapa keunggulan nyamplung ditinjau dari prospek pengembangan dan pemanfaatan lain, antara lain adalah tanaman nyamplung tumbuh dan tersebar merata secara alami di Indonesia; regenerasi mudah dan berbuah sepanjang tahun menunjukkan daya survival yang tinggi terhadap lingkungan; tanaman relatif mudah budidayakan baik tanaman sejenis (monoculture) atau hutan campuran (mixed-forest); cocok di daerah beriklim kering, permudaan alami banyak, dan berbuah sepanjang tahun; hampir seluruh bagian tanaman nyamplung berdayaguna dan menghasilkan bermacam produk yang memiliki nilai ekonomi; tegakan hutan Nyamplung berfungsi sebagai pemecah angin (wind breaker) untuk tanaman pertanian dan konservasi sempadan pantai; dan pemanfaatan biofuel nyamplung dapat menekan laju penebangan pohon hutan sebagai kayu bakar; produktivitas biji lebih tinggi dibandingkan jenis lain (Jarak pagar 5 ton/ha; sawit 6 ton/ha; nyamplung 20 ton/ha).

Beberapa keunggulan biodiesel yang dihasilkan dari nyamplung adalah rendemen minyak nyamplung tergolong tinggi dibandingkan jenis tanaman lain (jarak pagar 40-60%, Sawit 46-54 %; dan Nyamplung 40-73 %), sebagian parameter telah memenuhi standar kualitas biodiesel Indonesia, minyak biji nyamplung memiliki daya bakar dua kali lebih lama dibandingkan minyak tanah. Dalam test untuk mendidihkan air, minyak tanah yang dibutuhkan 0,9 ml, sedangkan minyak biji nyamplung hanya 0,4 ml; mempunyai keunggulan kompetitif di masa depan antara lain biodiesel nyamplung dapat digunakan sebagai pencampur solar dengan komposisi tertentu, bahkan dapat digunakan 100 % apabila teknologi pengolahan tepat, kualitas emisi lebih baik dari solar, dapat digunakan sebagai biokerosen pengganti minyak tanah.

Perbanyakan Tanaman
Pohon nyamplung dapat diperbanyak secara generatif (biji) dan vegetatif (stek). Biasanya pada pohon yang sudah besar, terdapat anakan di bawahnya.Namun untuk perbanyakan tanaman,umumnya diperoleh dari biji, karena buah nyamplung mudah diperoleh dan berbuah sepanjang tahun. Walaupun perkecambahan benih nyamplung tergolong lama (± 3 bulan) tapi persen kecambahnya relatif tinggi yaitu mencapai ± 90%. Bibit nyamplung ditempatkan dalam bedeng yang diberi naungan dengan intensitas cahaya 50%.

Nyamplung (Calophyllum spp.) berpotensi besar untuk dikembangkan di Indonesia karena banyak tersebar secara alami di Indonesia. Pohon nyamplung sangat bermanfaat ganda. Selain kayunya, buah dan getahnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku energi cair juga sebagai bahan farmasi.

Thursday, December 8, 2011

NONGKO SABRANG (SIRSAK)

Nongko Sabrang (bhs. Jawa) adalah nama yang diberikan orang Yogyakarta untuk buah Sirsak. Sirsak (Anona muricata Linn) adalah kerabat dekat srikaya (Anona squamosa Linn). Sirsak, nangka belanda, atau durian belanda (Annona muricata L.) adalah tumbuhan berguna yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kata Sirsak berasal dari bahasa Belanda, zuurzak. Zuur berarti asam, dan zak berarti kantong. Jadi, secara harfiah zuurzak dapat diartikan sebagai kantong yang rasanya asam.

Di Malaysia, Sirsak disebut durian belanda (Dutch durian). Sedangkan di Indonesia biasa disebut nangka belanda, nangka landa, atau nangka seberang. Di berbagai daerah Indonesia dikenal sebagai nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangka walanda, Sirsak (Sunda), nangka muris (Madura), srikaya jawa (Bali), deureuyan belanda (Aceh), durio ulondro (Nias), durian betawi (Minangkabau), serta jambu landa (di Lampung). Penyebutan "belanda" dan variasinya menunjukkan bahwa Sirsak (dari bahasa Belanda: zuurzak, berarti "kantung asam") didatangkan oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda ke Nusantara, yaitu pada abad ke-19, meskipun bukan berasal dari Eropa.

Dalam bahasa Inggris, buah Sirsak dikenal dengan istilah soursop karena rasanya yang manis keasaman. Begitu juga dengan manfaat buah Sirsak sendiri. Sirsak memiliki kandungan nutrisi yang sangat banyak, diantaranya karbohidrat, fruktosa, berbagai macam vitamin dan asam askorbat.

Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat, paling baik ditanam di daerah yang cukup berair. Tanaman ini ditanam secara komersial atau sambilan untuk diambil buahnya. Pohon Sirsak bisa mencapai tinggi 9 meter. Di Indonesia Sirsak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000 m dari permukaan laut.

Buah Sirsak bukan buah sejati, yang ukurannya cukup besar hingga 20-30cm dengan berat mencapai 2,5 kg. Yang dinamakan "buah" sebenarnya adalah kumpulan buah-buah (buah agregat) dengan biji tunggal yang saling berhimpitan dan kehilangan batas antar buah. Daging buah Sirsak berwarna putih dan memiliki biji berwarna hitam. Buah ini sering digunakan untuk bahan baku jus minuman serta es krim. Buah Sirsak mengandung banyak karbohidrat, terutama fruktosa. Kandungan gizi lainnya adalah vitamin C, vitamin B1 dan vitamin B2 yang cukup banyak. Bijinya beracun, dan dapat digunakan sebagai insektisida alami, sebagaimana biji srikaya.

Berikut beberapa manfaat Sirsak :
1.Buah Sirsak memiliki kandungan fosfor dan kalsium yang cukup tinggi. Sangat baik untuk membentuk tulang yang kuat dan untuk mencegah osteoporosis.
2.Buat penderita asam urat, sebaiknya meminum jus Sirsak dua gelas sehari.
3.Dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat penuaan. Konsumsilah buah Sirsak setiap hari,di dalam Sirsak terdapat 13 % kebutuhan serat pangan yang dibutuhkan tubuh, ini karena kandungan vitamin C-nya yang tinggi.

4.Dapat melumpuhkan sel kanker. Daun Sirsak mengandung zat annonaceuos actogenins yang dapat membunuh kanker usus,prostat,payudara, paru – paru dan pancreas tanpa merusak sel yang sehat. Caranya anda rebus 10 lembar daun Sirsak dengan 3 gelas air, biarkan air tinggal satu gelas,diminum setiap pagi dan sore hari.
5.Kandungan fruktosanya bisa membuat anda tetap segar, dan bisa mengalirkan energy. Ini karena fruktosa adalah gula sederhana (monosakarida) yang banyak terdapat dalam buah. Ini bisa jadi sumber karbohidrat alami yang baik untuk tubuh.
6.Dapat mengobati bisul. Gunakan daun Sirsak yang masih muda,tumbuk sampai halus ,kemudian letakkan ditempat yang terkena bisul.

SIRSAK, NONI DAN SARANG SEMUT

Mari kita perhatikan tiga herbal yang paling menonjol dalam punahkan kanker, diantaranya Sarang Semut, Jus Noni, dan Daun Sirsak. Sebagai obat kanker alami, masing-masing tanaman memiliki daya tarik tersendiri. Jika Anda ingin mencoba salah satu diantaranya, perbandingan berikut dapat membantu Anda menentukan pilihan yang tepat.




Nongko Sabrang (bhs. Jawa) adalah nama yang diberikan orang Yogyakarta untuk buah Sirsak. Sirsak (Anona muricata Linn) adalah kerabat dekat srikaya (Anona squamosa Linn). Sirsak, nangka belanda, atau durian belanda (Annona muricata L.) adalah tumbuhan berguna yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kata Sirsak berasal dari bahasa Belanda, zuurzak. Zuur berarti asam, dan zak berarti kantong. Jadi, secara harfiah zuurzak dapat diartikan sebagai kantong yang rasanya asam.

Di Malaysia, Sirsak disebut durian belanda (Dutch durian). Sedangkan di Indonesia biasa disebut nangka belanda, nangka landa, atau nangka seberang. Di berbagai daerah Indonesia dikenal sebagai nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangka walanda, Sirsak (Sunda), nangka muris (Madura), srikaya jawa (Bali), deureuyan belanda (Aceh), durio ulondro (Nias), durian betawi (Minangkabau), serta jambu landa (di Lampung). Penyebutan "belanda" dan variasinya menunjukkan bahwa Sirsak (dari bahasa Belanda: zuurzak, berarti "kantung asam") didatangkan oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda ke Nusantara, yaitu pada abad ke-19, meskipun bukan berasal dari Eropa.

Dalam bahasa Inggris, buah Sirsak dikenal dengan istilah soursop karena rasanya yang manis keasaman. Begitu juga dengan manfaat buah Sirsak sendiri. Sirsak memiliki kandungan nutrisi yang sangat banyak, diantaranya karbohidrat, fruktosa, berbagai macam vitamin dan asam askorbat.

Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat, paling baik ditanam di daerah yang cukup berair. Tanaman ini ditanam secara komersial atau sambilan untuk diambil buahnya. Pohon Sirsak bisa mencapai tinggi 9 meter. Di Indonesia Sirsak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000 m dari permukaan laut.

Buah Sirsak bukan buah sejati, yang ukurannya cukup besar hingga 20-30cm dengan berat mencapai 2,5 kg. Yang dinamakan "buah" sebenarnya adalah kumpulan buah-buah (buah agregat) dengan biji tunggal yang saling berhimpitan dan kehilangan batas antar buah. Daging buah Sirsak berwarna putih dan memiliki biji berwarna hitam. Buah ini sering digunakan untuk bahan baku jus minuman serta es krim. Buah Sirsak mengandung banyak karbohidrat, terutama fruktosa. Kandungan gizi lainnya adalah vitamin C, vitamin B1 dan vitamin B2 yang cukup banyak. Bijinya beracun, dan dapat digunakan sebagai insektisida alami, sebagaimana biji srikaya.

Berikut beberapa manfaat Sirsak :

1.Buah Sirsak memiliki kandungan fosfor dan kalsium yang cukup tinggi. Sangat baik untuk membentuk tulang yang kuat dan untuk mencegah osteoporosis.
2.Buat penderita asam urat, sebaiknya meminum jus Sirsak dua gelas sehari.
3.Dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat penuaan. Konsumsilah buah Sirsak setiap hari,di dalam Sirsak terdapat 13 % kebutuhan serat pangan yang dibutuhkan tubuh, ini karena kandungan vitamin C-nya yang tinggi.
4.Dapat melumpuhkan sel kanker. Daun Sirsak mengandung zat annonaceuos actogenins yang dapat membunuh kanker usus,prostat,payudara, paru – paru dan pancreas tanpa merusak sel yang sehat. Caranya anda rebus 10 lembar daun Sirsak dengan 3 gelas air, biarkan air tinggal satu gelas,diminum setiap pagi dan sore hari.
5.Kandungan fruktosanya bisa membuat anda tetap segar, dan bisa mengalirkan energy. Ini karena fruktosa adalah gula sederhana (monosakarida) yang banyak terdapat dalam buah. Ini bisa jadi sumber karbohidrat alami yang baik untuk tubuh.
6.Dapat mengobati bisul. Gunakan daun Sirsak yang masih muda,tumbuk sampai halus ,kemudian letakkan ditempat yang terkena bisul.


SARANG SEMUT, NONI DAN SIRSAK

Mari kita perhatikan tiga herbal yang paling menonjol dalam punahkan kanker, diantaranya Sarang Semut, Jus Noni, dan Daun Sirsak. Sebagai obat kanker alami, masing-masing tanaman memiliki daya tarik tersendiri. Jika Anda ingin mencoba salah satu diantaranya, perbandingan berikut dapat membantu Anda menentukan pilihan yang tepat.

Bagian tanaman yang digunakan

Sarang semut : Umbi tanaman Sarang Semut.

Noni : Seluruh bagian tanaman terutama buahnya.

Sirsak : Daunnya. (Daun yang digunakan adalah daun dengan kematangan sedang yakni daun ke 4 atau 5 dari ujung.)

Ketersediaan produk dan ketepatan dosis

Sarang semut : Sudah tersedia produk ekstraknya. Dosis terukur dan terstandarisasi.

Noni : Tersedia di pasaran dalam bentuk juice (Noni juice). Dosis terukur dan terstandarisasi.

Sirsak : Belum tersedia produk ekstraknya. Pengolahan masih tradisional. Belum ada dosis pasti.

Khasiat dan keamanan

Sarang semut : Dikenal sebagai herbal antikanker dan tumor dengan reaksi tercepat, rata-rata dilaporkan dalam waktu satu bulan sudah ada perubahan dan perbaikan yang berarti.
Dapat diminum secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat medis atau herbal lainnya.
Belum ada penelitian apakah aman atau tidak untuk ibu hamil.
Tidak dapat digunakan saat kemoterapi. Baru dapat digunakan 1 minggu setelah kemoterapi untuk memulihkan kondisi tubuh.

Noni : Dapat digunakan sebagai terapi pendamping pengobatan kanker.
Aman dikonsumsi saat kemoterapi, sebelum kemoterapi dan sesudah kemoterapi untuk memulihkan kondisi tubuh.
Aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, tidak berbahaya untuk janin.
Sangat dianjurkan sebagai herbal pelengkap dalam pengobatan kanker karena sifatnya yang sinergis.

Sirsak : Dilaporkan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan kemoterapi.
Air perasan daun sirsak (Annona muricata) berefek sebagai antifertilitas dan embriotoksik (Meracuni janin) terhadap janin apabila diberikan pada masa awal kehamilan sampai selesainya masa organogenesis (Pembentukan organ tubuh).
Belum ada penelitian apakah rebusan Daun Sirsak aman dikonsumsi sebelum dan saat kemoterapi.

Efek samping**

Sarang semut : Pusing dan mual selama satu-dua hari. Tidak semua orang yang mengkonsumsi merasakan efek tersebut.

Noni : Keringat berlebihan, sering buang air besar, air seni (urin) berbau, sakit kepala ringan (Detoksifikasi).

Sirsak : Panas dingin, panas dan nyeri di bagian yang terkena kanker, tubuh terasa terbakar. Mengingat efeknya tersebut, tidak dianjurkan untuk anak-anak, lansia, atau penderita kanker yang keadaan fisiknya sudah lemah.

Wednesday, December 7, 2011

KETEPENG SEBAGAI OBAT

Satu lagi tanaman obat yang sudah jarang terlihat tumbuh liar di kebun-kebun sekitar kita, apalagi di kota besar seperti Jakarta. Tanaman ini dikenal dengan nama Ketepeng yang merupakan tanaman herbal yang ada di Indonesia. Tanaman herbal ketepeng ini hidup dilingkungan liar yang lembab.

Khasiat dan kegunaan tanaman herbal ketepeng tidak bisa diragukan dan banyak mastarakat yang telah membuktikannya. Dahulu waktu penulis masih kecil sekitar tahun ’70 an Ketepeng ini menjadi primadona penduduk desa sebagai salah satu obat munjarab sakit infeksi kulit, panu, kadas, kudis, kurap, borok, sembelit bahkan untuk membasmi cacing kremi pada anak, walaupun ketika itu para Mantri dari Puskesmas masih giat berkeliling dari rumah ke rumah di seluruh pelosok Kabupaten Sleman untuk mencatat kesehatan seluruh anggota masyarakat. Dan bagi yang sakit diberikan obat atau dirujuk untuk ke Puskesmas terdekat.

Entah mengapa kemudian di era tahun ’80 an Ketepeng ini dilupakan bahkan tanamannyapun banyak dibabat habis karena dipandang hanya merusak pemandangan dan menjadi sarang nyamuk. Tetapi mungkin juga karena keberhasilan dari pemerintah dalam program peningkatan kesehatan bagi masyarakat pedesaaan di Jawa, khususnya Yogyakarta. Namun sangat disayangkan peningkatan pengetahuan kesehatan termasuk masalah obat-obatan buatan industry farmasi tidak didukung dengan penyadaran masyarakat akan pentingnya obat-obat herbal yang sudah terbukti sejak nenek moyang kita. Pemerintah pun seakan-akan lupa terhadap masalah obat herbal ini, seakan-akan peningkatan kesehatan hanya akan berhasil dengan dukungan obat-obatan buatan pabrik saja, penelitian tentang obat herbal baru gencar dilakukan di awal abad 20 ini, itu pun belum dirasa keberhasilannya oleh masyarakat luas di Indonesia.

Sebetulnya Indonesia, sudah terkenal merupakan negara yang kaya bahan alam. Salah satu bahan alam yang memiliki potensi untuk diteliti adalah Ketepeng Cina (Cassia alata/KC) ini. Ketepeng Cina (KC) (Cassia alata L.) telah dilaporkan memiliki potensi untuk merangsang respon imun. Selama ini KC banyak dimanfaatkan secara tradisional, antara lain adalah sebagai antiparasit, laksan, kurap, kudis, panu, eksem, malaria, sembelit,radang kulit bertukak, sifilis, herpes, influenza dan bronchitis 3-7. Mengingat pemanfaatannya yang cukup luas spektrumnya terutama pada penyakit infeksi, sangat mungkin efek yang ditimbulkan adalah efek positif sebagai imunostimulator.

Pengetahuan tentang kasiat dan kegunaan tanaman herbal obat Ketepeng ini ada dua jenis yaitu Ketepeng Kecil (Cassia tora Linn.) dan Ketepeng Cina (Cassia alata, Linn.).

KETEPENG CINA

Ketepeng (Cassia alata L) merupakan anggota suku Caesalphiniaceae, masih saudara dari kembang merak. Tumbuhan ini biasa kita jumpai di daerah tepian air, seperti sungai, parit maupun rawa. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri sebagai tanaman perdu, tinggi 1-1,5 m, berdaun majemuk, menyirip genap, bunga berwarna kuning, buah bentuk tandan, polong

Nama Lokal :
Seven golden candlestik (Inggris), Ketepeng kebo (Jawa); Ketepeng cina (Indonesia), Ketepeng badak (Sunda); Acon-aconan (Madura), Sajamera (Halmahera),; Kupang-kupang (Ternate), Tabankun (Tidore); Daun kupang, daun kurap, gelenggang, uru'kap (Sumatera);

KLASIFIKASI : Ketepeng cia disebut Cassiaalata L, termasuk ke dalam famili Leguminosae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah daun kupang,daun kurap, ketepeng badak, ki manila, saya mara atau kupang-kupang.

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l : Rein aloe-emodina, rein aloe-emodina-diantron, rein,aloe-emodina, asam krisofanat dan tanin.

EFEK FARMAKOLOGIS : Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebut bahwa tanaman ini memiliki sifat rasa pedas, hangat, insektisidal, menghilangkan gatal-gatal, pencahar, obat cacing, obat kelainan kulit yang disebabkan oleh parasit kulit.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Efek farmakologi diperoleh dari penggunaan daun.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Panu, kurap, eksema. Satu genggam daun ketepeng cina segar ditambah sedikit tawas (atau 1 sendok makan kapur sirih) dilumatkan, kemudian digosokkan kuat-kuat pada kulit yang sakit, 2 x sehari.
2. Sembelit. Daun muda segar 7 lembar ditambah 2 gelas air, didihkan sampai 1 gelas, minum sekaligus.
3. Sariawan. Daun 4 lembar dicuci bersih lalu dikunyah dengan garam secukupnya (seperti mengunyah sirih) selama beberapa menit, kemudian airnya ditelan ampasnya dibuang.
4. Cacing kremi pada anak. Daun 7 lembar ditambah asam secukupnya (untuk menghilangkan bau) ditambah 2 sendok teh bubuk akar kelembak (Rheumofficinale Baill), direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi satu gelas, saring, sesudah hangat minum.

CARA BUDIDAYA : Perbanyakan tanaman menggunakan biji. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibu¬tuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar. Tanaman ini menghendaki tempat yang cukup matahari.

KETEPENG KECIL

KLASIFIKASI : Ketepeng kecil disebut Cassia torai L. atau Cassiafoetida salisb.r termasukke dalam famili tumbuhan Leguminaceae (Poaceae). Tanaman ini dikenal dengan nama daerah ketepeng cilik, ketepeng letik atau pepo.

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudahdiketahui, a.l :
Biji segar : chryzophanol, emodin, aloe-emodin, rhein, physcion, obtusin, aurantio-obtusin, rubro-busarin, torachryson, toralactone, vit A.

EFEK FARMAKOLOGIS : Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini memiliki rasa manis, pahit dan asin, agak dingin. Pengobatan radang mata, peluruhair seni, melancarkan buang air besar. Herba ini masuk meridian liver (membersihkan) dan meridian ginjal (menguatkan).

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan biji,dikeringkan.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Radang mata merah, luka kornea, rabun senja, glaucoma.
Bubuk/serbuk ditambah the secukupnya, tempelkan pada kedua pelipis (pada kedua titik akupuntur Tay Yang / istimewa )
2. Tekanan darah tinggi.
Biji 15 gram digongseng ( goreng tanpa minyak) sampai kuning, kemudian digiling sampai terasa kesat, ditambah gula secukupnya, seduh dengan air panas atau direbus, minum sebagai penggantiteh.
3. Hepatitis,cirrhosis, ascites (Perut busung air).
Biji 5 - 15 gram direbus, minum.
4. Sulitbuang air besar (habitual constipation).
Biji 5 - 15 gram direbus, minum.
5. Cacingan pada anak.
Bubuk biji 9 gram ditambah 1 pasang hati ayam, dilumatkan dan ditambah sedikit arak putih, diaduk menjadi lempengan, kukus, makan.

CARA BUDIDAYA : Perbanyakan tanaman menggunakan biji. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar.

info selengkapnya tentang khasiat ketepeng

Monday, December 5, 2011

JALI-JALI JAGUNG

Jali (Coix lacryma-jobi L.), merupakan sejenis tumbuhan biji-bijian (serealia) tropika dari suku padi-padian atau Poaceae. Asalnya adalah Asia Timur dan Malaya namun sekarang telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Beberapa varietas memiliki biji yang dapat dimakan dan dijadikan sumber karbohidrat dan juga obat. Bulir yang masak terbungkus struktur yang keras, berbentuk oval dan berwarna putih.

Biji jali yang sudah dikupas dari cangkangny, kalau dimakan mentah rasanya hambar seperti rasa tepung mentah. Biji jail yang telah digiling atau ditumbuk dapat dimasak menjadi nasi jali, selain itu jali juga dapat dibuat sebagai bahan membuat ketan, dodol jali, bubur jali, dll. Caranya pun tergolong hampir sama dengan bahan baku yang lain. Walaupun sekarang jali nyaris tidak lagi dikonsumsi, mungkin kalah terkenal dengan sumber makanan pokok lainnya. Padahal kalau dikembangkan, jali merupakan tanaman yang bermanfaat dan serbaguna. Serbaguna bagaimana? Nah ini uniknya jali. Tumbuhan ini masih dikenal orang, seperti dalam lagu gambang kromong "Jali-jali", walaupun begitu saya berkeyakinan banyak orang yang belum pernah melihat jenis tumbuhan ini. Selain sebagai makanan pokok, makanan tambahan, jali juga dapat digunakan sebagai obat.

Ada dua varietas yang ditanam orang. Coix lacryma-jobi var. lacryma-jobi memiliki cangkang (pseudokarpium) keras berwarna putih, bentuk oval, dan dipakai sebagai manik-manik. Coix lacryma-jobi var. ma-yuen dimakan orang dan juga menjadi bagian dari tradisi pengobatan Tiongkok. Di perdagangan internasional ia dikenal sebagai Chinese pearl wheat (gandum mutiara Cina), walaupun ia lebih dekat kekerabatannya dengan jagung daripada gandum.


Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Coix
Spesies: C. lacryma-jobi
Nama binomial Coix lacryma-jobi L.

Jali mengandung berbagai macam zat yang sangat diperlukan oleh tubuh. Perbandingan kandungan biji jali dan beras putih dalam 100 gramnya antara lain sebagai berikut

JALI
Bahan Kalori Karbohidrat 289
Lemak 61 4
Kalsium 213
Protein 11,1
Amonium 23
Fosfor 176
Zat Besi 11,0
Vit. B1 0,14

Beras
Bahan Kalori Karbohidrat 248
Lemak 79
Kalsium 1,2
Protein 5
Amonium 40
Fosfor 22
Zat Besi 0,5
Vit. B1 0,02
Sumber : http://azaima.tripod.com/kandungan_gizi/id2.html

Jali juga dapat dikatakan tanaman serbaguna. Mengapa serbaguna? Karena jali bukan hanya sebagai tanaman yang menghasilkan makanan pokok, tapi juga dapat digunakan sebagai makanan tambahan dan juga obat.

1. Jali Sebagai Makanan Pokok
Saat ini masyarakat masih bergantung pada beras sebagai makanan pokoknya. Padahal masih banyak makanan lain yang bisa dijadikan sebagai pengganti beras. Salah satunya ya jali ini. Toh rasanya tidak kalah dengan beras, kandungan gizinya pun cukup. Menurut kebutuhan gizi, beras jali ini juga tidak jauh beda dengan makanan pokok lain. Dalam 100 gram beras jali, terdapat 289 kalori, 11 gram protein, 4 gram lemak, 61 gram karbohidrat, 213 mg kalsium, 176 mg fosfor, 11 mg zat besi, dan masih banyak kandungan lainnya.

2. Jali Sebagai Makanan Tambahan
Jali sebagai makanan tambahan disini yang dimaksud adalah jali tidak hanya digunakan sebagai makanan pokok, melainkan dapat dibuat menjadi dodol jali, tape jali, ketan jali, jenang jali, bubur jali, dan masih banyak jenis makanan lainnya tergantung dari kreatifitas masing masing. Orang tua saya baru pernah membuat jali sebagai tape, jenang, dan bubur jali.

3. Jali sebagai Tanaman Obat
Setelah membaca beberapa artikel tentang jali, ternyata banyak juga manfaatnya. Bukan hanya sebagai makanan pokok, dapat digunakan juga sebagai obat seperti : Diare, radang paru paru, usus buntu, urin sedikit, keputihan, kutil, tidak datang haid, kanker mulut rahim, sakit kuning, dan masih banyak lagi manfaatnya. Jali juga mengandung komponen Coxenolide yang dapat digunakan untuk meningkatkan fungsi Cortex Adrenal pada Ginjal. Jadi, yang terkena penyakit yang berhubungan dengan ginjal, silahkan dengan memakan nasi jali, InsyaAllah fungsi dari ginjal dapat bertambah. Jali juga dapat meingkatkan daya tahan tubuh, mengobati rasa pegal, mengeluarkan nanah, anti toxic, menyembuhkan bisul, cacingan, sakit otot, sakit tulang, sakit persendian, dll.
Lebih lengkapnya di http://www.tanaman-obat.com/aneka-ta...aman-obat-jali .

4. Jali sebagai tanaman langka.
Saat ini jali dapat dikategorikan sebagai tanaman langka, sebab banyak orang yang tidak mengetahui apa itu jali, bagaimana bentuknya dan manfaatnya. Juga yang tadinya di berbagai daerah ada, sekarang sudah tidak lagi dikembangkan. Padahal cara penanamannya juga tergolong mudah dan biaya untuk menanam serta perawatannya juga tergolong murah. Murah dalam arti lebih murah prosesnya daripada tanaman pangan lainnya seperti beras dan jagung. Cara penanaman jali juga cukup mudah. Jali tidak harus ditanam di lahan terbuka. Kebanyakan orang memang menanamnya di lahan terbuka/tegalan. Namun, tidak harus di lahan terbuka. Di kebun yang banyak pepohonan pun juga bisa. Tidak hanya itu saja. Jali juga dapat ditanam di lahan yang kurang subur di tanah yang keras, dan banyak batu, namun bisa tetap tumbuh dengan baik.

Jali ketan ini cocok dengan lahan kering. Masa panen sekitar 5-6 bulan sejak biji ditanam. Dalam satu rumpun dapat terdiri banyak tunas. Kalau dalam 1 lubang ditanam 2 biji, maka dala satu rumpun akan tumbuh sekitar 7-10 tunas pada masa panen pertama. Pada masa panen ke-2 akan menjadi lebih banyak lagi. Berbeda dengan jagung yang hanya satu kali panen per 1x tanam. Tetapi jali dapat dipanen berkali kali dalam satu kali tanam.