Monday, December 10, 2012

RUMPUT ALANG-ALANG

Alang-Alang siapa yang tidak kenal dengan jenis gulma yang satu ini, baik yang tinggal di kota apalagi di pedesaan pasti gampang menemukannya. Alang-alang dapat berbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang tersebar cepat bersama angin, atau melalui rimpangnya yang lekas menembus tanah yang gembur. Gulma ini dengan segera menguasai lahan bekas hutan yang rusak dan terbuka, bekas ladang, sawah yang mengering, tepi jalan dan lain-lain. Di tempat-tempat semacam itu alang-alang dapat tumbuh dominan dan menutupi areal yang luas. Sampai taraf tertentu, kebakaran vegetasi dapat merangsang pertumbuhan alang-alang. Pucuk-pucuk ilalang yang tumbuh setelah kebakaran disukai oleh hewan-hewan pemakan rumput, sehingga lahan-lahan bekas terbakar semacam ini sering digunakan sebagai tempat untuk berburu. 

Alang-alang menyukai daerah yang kering dan gembur, hanya di tanah-tanah yang becek, terendam, atau yang senantiasa ternaungi, alang-alang tidak mau tumbuh. Dengan memanfaatkan kecepatan tumbuh, jalinan rimpang alang-alang di bawah tanah, serta tutupan daunnya yang rapat, dapat memberikan manfaat untuk melindungi lahan-lahan terbuka yang mudah tererosi. 

Alang-Alang merupakan anggota suku rumput-rumputan (Poaceae) berdaun tajam yang pada umumnya tumbuh liar di hutan, ladang, lapangan berumput, dan pada tepi jalan pada daerah kering yang mendapat sinar matahari. Tanaman alang-alang biasanya tumbuh tegak dengan ketinggian sekitar 30 - 180 cm, berbatang padat, dan berbuku-buku yang berambut jarang. Daun berbentuk pita, tegak, berujung runcing, tepi rata, berambut kasar dan jarang. Warna daun hijau, panjang 12-80 cm, dan lebar 5-18 mm. Tumbuhan ini dapat hidup pada ketinggian 1 - 2.700 meter di atas permukaan laut. 

Perbungaan berupa bulir majemuk dengan panjang tangkai bulir 6-30 cm. Panjang bulir sekitar 3 mm, berwarna putih, agak menguncup, dan mudah diterbangkan oleh angin. Pada satu tangkai terdapat dua bulir bersusun, yang terletak diatas adalah bunga sempurna, sedang yang dibawah adalah bunga mandul. Pada pangkal bulir terdapat rambut halus yang panjang dan padat berwarna putih. Biji jorong dengan panjang sekitar 1 mm berwarna coklat tua. 

Alang-alang ini mempunyai banyak nama, antara lain di Sumatera disebut laturui, naleueng (Aceh), jih (Gayo), lalang, alang-alang (Melayu), rih (Batak), oo (Nias), hilalang, alang (Minangkabau), lioh (Lampung). Jawa: alang-alang, langangan, kambengan (Jawa), eurih (Sunda), kabut alang (Madura). 

Kalimantan: tingen, halalang. Sulawesi: reja (Makassar), deya (Bugis), padanga (Gorontalo), padongo, padang (Sulawesi Utara). Nusa Tenggara: witsyu (Sumbawa), kii (Flores), ambenan (Buru), re (Sasak). Maluku: kuso (Ternate), ige (Halmahera), kusu-kusu (Tiodore). Papua: ruren, gombur, mesofou, ukua, mentahoi, matawe, urmamu, dan omasa

Nama ilmiahnya adalah Imperata cylindrica, dan ditempatkan dalam anak suku Panicoideae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai bladygrass, cogongrass, speargrass, silver-spike atau secara umum disebut satintail, mengacu pada malai bunganya yang berambut putih halus. Orang Belanda menamainya snijgras, karena sisi daunnya yang tajam melukai. 

Sifat Dan Khasiat Tanaman Alang-Alang : 
Rasa akar alang-alang manis, bersifat sejuk, masuk meridian paru-paru, lambung dan kandung kemih. Simplisia ini bersifat tonik, pereda demam (anti piretik), peluruh kencing (Diuretik), menyejukkan darah untuk menghentikan perdarahan (hemostatik), dan menghilangkan rasa haus. Tunas muda berkhasiat untuk peluruh kencing (Diuretik). 

Kandungan Kimia Tanaman Alang-Alang : 
Akar dan batang alang-alang mengandung manitol, glukosa, sakarosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrene, cylindol A, graminone B, imperanene, stigmasterol, campesterol, beta-sitosterol, fernenol, arborinone, arborinol, isoarborinol, simiarenol, anemonin dan tanin. 

Akar Alang-alang digunakan untuk pengobatan : 

  • Bengkak (Edema) karena radang ginjal akut, infeksi saluran kencing. 
  • Kencing sedikit - Bengkak karena terbentur (memar) 
  • Perdarahan akibat panasnya darah (blood heat) seperti mimisan (epistaksis), muntah darah, batuk darah, urine berdarah. 
  • Wasir (hemoroid) - Demam disertai haus, batuk, flu, sesak 
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) - Sakit kuning (jaundice) 


Bunga Alang-alang digunakan untuk mengobati Batuk darah dan mimisan akibat penyakit paru. 

Cara Pemakaian : 

  • Untuk obat yang diminum : Rebus akar alang-alang kering (15-30 g), bila menggunakan yang masih segar maka jumlahnya kira-kira 30-60 g, sedang untuk bunga sekitar 5-10 mg, dan tunas muda 5-10g. Bisa juga akar ditumbuk dan diperas airnya, atau yang kering digiling untuk dijadikan bubuk. 
  • Untuk pemakaian luar : bulir bunga berikut tangkainya digiling halus dan dibubuhi pada luka atau disumbatkan ke hidung untuk menghentikan perdarahan.