Friday, April 29, 2011

KURA-KURA, LABI-LABI DAN PENYU


Ketiga nama hewan tersebut sering membuat kita bingung, bahkan sering kali salah sebut. Ketiganya memang masih bersaudara. Kura-kura, labi-labi dan penyu hampir semua bisa berenang, tetapi untuk kura-kura ada dua jenis yaitu kura-kura darat yang habitat hidupnya hampir seluruhnya di darat, sedangkan untuk kura-kura air yang sering disebut hewan semi aquatic ini habitatnya separuh di darat dan separuhnya di habiskan di air.

Sedangkan untuk labi-labi seluruh hidupnya dihabiskan di dalam air yang dangkal, ya karena mereka bernafas dengan paru-paru bukan ingsang seperti ikan, jadi sekali waktu masih perlu muncul ke permukaan untuk ambil udara segar lalu di simpan dalam karapasnya untuk dipakai bernafas di dalam air.


Bagaimana dengan penyu?
Penyu habitat utamanya adalah di lautan lepas, ke darat hanya setiap 2-3 tahun sekali untuk bertelur. Setelah itu penyu kembali kelautan lepas lagi. Dan yang lebih menarik lagi penyu akan bertelur di daerah di mana dulu dia dilahirkan, jadi kalau daerah tempat bertelur penyu rusak, pasti akan menyebabkan berkurangnya populasi penyu apalagi di tambah dengan perburuan liar yang tidak terkendali.

baca selengkapnya

Friday, April 15, 2011

BUAH MUNDU, SI APEL JAWA


Dibenak Penulis tiba-tiba terlintas masa-masa ketika masih kecil di kampung (sebuah dusun di Kec. Seyegan Kab. Sleman), yaitu ingat ketika berebutan memanjat pohon “apel jawa” istilah kami, soalnya pada tahun 70-an buah apel masih tergolong barang mewah bagi anak-anak pedesaan seperti penulis. Orangtua kadang kalau ke kota hanya pada waktu menjelang lebaran untuk beli makanan yang akan disajikan pada saat lebaran, dan orangtua penulis membawakan oleh-oleh buah-buahan seperti apel, anggur atau jeruk. Praktis makan buah apel kami sangat jarang pada waktu itu. Hal ini pun masih dapat penulis syukuri karena penulis masih lebih beruntung daripada temen-temen kami anak para petani yang jarang orangtuanya tidak pernah ke kota untuk membelikan buah-buahan seperti penulis.

Jadilah Mundu atau Garcinia dulcis menjadi buah favorit kami, setelah pulang sekolah penulis biasanya pergi bermain ke kebon (ladang) atau sawah, salahsatunya yaitu berburu buah-buahan “apel jawa” tadi. Mundu merupakan sejenis pohon buah-buahan yang semakin langka anggota genus Garcinia yang berkerabat dekat dengan manggis (Garcinia mangostana) dan asem kandis (Garcinia parvifolia). Mundu dipercaya sebagai tanaman buah asli Indonesia yang hanya tumbuh di Jawa dan sebagian Kalimantan, meskipun tumbuhan ini juga tumbuh di Filipina dan Thailand.

Mundu di Jawa disebut juga rata, baros atau klendeng dalam bahasa Sunda dikenal sebagai jawura atau golodogpanto. Dalam bahasa Inggris dikenal juga dengan sebutan yang sama, mundu atau moendoe. Di Filipina disebut sebagai biniti atau bagalot, sedangkan di Thailand dikenal sebagai maphut. Dalam bahasa latin (ilmiah), mundu disebut Garcinia dulcis yang bersinonim dengan Garcinia longifolia, dan Xanthochymus javanensis.


Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Theales; Famili: Clusiaceae; Genus: Garcinia; Spesies: Garcinia dulcis
Nama Binomial: Garcinia dulcis; Nama Indonesia: Mundu

Diskripsi dan Persebaran
.
Tumbuhan mundu (Garcinia dulcis) berupa pohon berbatang pendek dengan tinggi maksimal 13-15 meter dengan tajuk yang mengerucut ke atas. Batangnya mempunyai kulit berwarna coklat dan mempunyai semacam getah berwarna putih yang akan berubah menjadi coklat pucat saat kering. Batang mundu ditumbuhi banyak ranting berbentuk hampir persegi empat yang mudah patah dan berbulu halus.
Daun mundu berbentuk bundar telur sampai lonjong jorong, panjang 10 – 30 cm dan lebar 3,5 – 14 cm, hijau pucat bila muda, permukaan atas hijau gelap dan mengkilat, pada bagian bawah dengan tulang tengah yang menonjol dan keras, urat-urat daun banyak dan paralel, panjang tangkai daun sampai 2 cm. Bunga mundu muncul di dekat pangkal daun berwarna kuning keputihan dan berbau harum.
Buah mundu berbentuk bulat dengan ujung atas dan bawah agak meruncing dengan diameter antara 5-8 cm. Buah berwarna hijau muda saat masih mentah dan berubah menjadi kuning cerah (mengkilat) ketika masak. Buah mundu (Garcinia dulcis) memiliki 1-5 biji berukuran 2,5 cm berwarna coklat.

Pohon mundu tumbuh di Indonesia (Jawa dan sebagian Kalimantan) dan telah ditanam di negara-negara di Asia Tenggara seperti Thailand dan Filipina. Habitatnya adalah daerah dataran rendah hingga ketinggian 500 meter dpl.
Manfaat. Buah mundu dapat dimakan langsung dan diolah menjadi selai bahkan sebagai campuran jamu tradisional. Sedangkan kayu dan kulitnya, dahulu sering dipakai sebagai campuran pembuat warna hijau alami.

Buah mundu, hati-hati saat memakannya
Rasa masam bercampur manis dengan kulit buah yang berwarna kuning cerah, sangat menarik bagi anak-anak desa seperti kami. Penulis sering sembunyi-sembunyi untuk makan buah ini, karena dengan alasan yang tidak jelas orangtua penulis tidak suka kalau anaknya makan buah mundu. Walupun begitu orangtua pasti tahu kalau kami habis makan buah mundu, karena warna kuning kadang masing terlihat di lidah dan gigi, apalagi penulis sering makan berlepotan sehingga baju penulis dipenuhi bercak-bercak warna kuning.

Buah mundu ini selain rasanya yang khas, juga mengandung serat dan air yang cukup tinggi. Yang perlu diperhatikan ketika memakan buah mundu secara langsung adalah getahnya. Buah yang banyak mengandung vitamin C ini memiliki getah yang kuat yang dapat membuat iritasi ringan di bibir bagi yang tidak terbiasa. Karena itu, jika hendak memakannya lebih baik mengupas dan mencucinya terlebih dahulu sehingga getah buah langka ini hilang dulu.

Anda penasaran, cobalah jalan-jalan di pelosok desa di Yogyakarta, mungkin masih beruntung dapat menemukan buah langka asli Indonesia ini.

Referensi: www.plantamor.com; www.proseanet.org;

BEDA KLUWIH DENGAN SUKUN


Nama Ilmiah
Artocarpus altilis (Park.) Fsb.

Nama Daerah
Melayu: Gomu
Aceh: Kulu
Batak: Kulur
Minangkabau: Kalawi
Lampung: Kaluwih
Sunda: Kelewih
Jawa: Kluwih
Madura: Kolor
Bali: Kalewih
Bima: Kolo
Timor: Lakuf
Makassar: Gamasi
Selayar: Kuloro
Bugis: Ulo
Seram: Limes, Unas!
Halmahera: Dolai
Indonesia: Kluwih, keluwih, kulur (Sunda)
Inggris: Seeded breadfruit
Melayu: Sukun
Vietnam: Sake
Thailand: Sa-ke
Pilipina: Rimas, kamansi
Botani
Sinonim: Artocarpus communis J.R. & G.A. incisa (Thunb.) L.f.

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae / Magnoliopsida
Bangsa/Ordo: Urticales
Suku/Famili: Moraceae
Marga/Genus: Artocarpus
Jenis/Spesies: Artocarpus altilisis / Artocarpus incise (Park.) Fsb.

Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 10-25 m.
Batang: Tegak, bulat, percabangan simpodial, bergetah, permukaan kasar, coklat.
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi bertoreh, panjang 50-70 cm, lebar 25-50 cm, pertulangan menyirip, tebal, permukaan kasar, hijau.
Bunga: Tunggal, berumah satu, di ketiak daun, bunga jantan silindris, panjang 10-20 cm, kuning, bunga betina bulat, garis tengah 2-5 cm, hijau.
Buah: Semu majemuk, bulat, diameter 10-20 cm, berduri lunak, hijau.
Biji: Bentuk ginjal, panjang 3-5 cm, hitam.
Akar: Tunggang, coklat.

Kandungan Kimia

Bunga dan daun kluwih mengandung saponin, polifenol dan tanin, sedang kulit batangnya mengandung flavonoida, GABA (Gamma Amino Butyric Acid).

Khasiat
Bunga jantan kluwih berkhasiat sebagai obat sakit gigi dan daunnya untuk obat sakit kulit.
Untuk obat sakit gigi dipakai 1 buah bunga jantan kluwih, dibakar sampai rnenjadi arang lalu ditumbuk sampai halus. Hasil tumbukan dioleskan pada gusi gigi yang sakit.
Ekstrak daun segar dengan konsentrasi 45% atau daun kering dengan konsentrasi 18% berkasiat dapat menurunkan kadar gula darah dan SGPT, karena ekstrak daun kluwih ini mengandung GABA (Gamma Amino Butyric Acid), Flavonoid dan Polifenol.

Sakit kuning atau penyakit lever adalah penyakit yang mematikan, namun anda jangan takut, penyakit ini gampang dan mudah disembuhkan jika orang tersebut rajin dan tekum menjalani pengobatannya.

Ambillah satu buah sukun, belah menjadi 4 potong dan direbus sampai mendidih, minumlah sebanyak mungkin air rebusan tersebut dan bila perlu setiap minum pakailah air rebusan tersebut selama dua minggu atau lebih maka penyakit lever akan sembuh.
Jika buah sukun susah didapatkan maka daun sukun juga sangat berkhasiat menyembuhkan lever, caranya adalah ambil 10 helai daun sukun yang sudah tua warna kuning, rebus sampai mendidih seperti warna teh, berikan dan minumkan ke penderita air rebusan selama 2 minggu maka sakit lever tersebut sembuh, mudah-mudahan resep ini dapat membantu keluarga yang membutuhkan.

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/1823111-khasiat-buah-dan-daun-sukun/#ixzz1JZywqpvk

Kerabat Dekat

Mentawa, Pintau, Cempedak, Sukun, Selanking, Benda, Nangka, Monkey Jack, Klempatak, Keledang, Tampang, Betoh
KLUWIH. Disebut juga kelewih, timbul, sukun, sake dll. Bahasa kerennya seeded breadfruit. Buahnya mirip nangka tetapi daunnya beda jauh dari nangka. Ia berdaun lebar seperti daun jati. Kluwih banyak ditemukan di dataran rendah, tumbuh subur di hampir pelosok wilayah Pulau Jawa.
Kluwih bisa dinikmati sebagai pelengkap sayur asam, atau sayur kluwih semata. Sebagai moraceae alias suku nangka-nangkaan, kluwih memang kalah famor dibanding nangka atau cempedak. Kluwih terlanjur disebut buah udik yang cuma mampu disantap jika sudah diolah. Tidak seperti nangka, cempedak dan sejenisnya, kluwih butuh pendamping untuk bisa menjadi penganan.

Waktu kecil saya sering memanfaatkan bakal buah kluwih gagal (onthel) yaitu bunganya yang lonjong mirip cakue, bakal buah ini gagal menjadi buah yang lezat sehingga ia jatuh dan mengering. Buah gagal ini bisa untuk mengusir nyamuk dengan cara dibakar... Baranya mengeluarkan asap.... mirip pembasmi nyamuk bakar. Tapi seingat saya dulu kalau bakar “obat nyamuk Jawa” ini nyamuk-nyamuk jagoan masih saja berani datang dan melancarkan operasinya…he..he…sudah kebal kali.
Selain itu bunga kluwih yang disebut "onthel" itu jaman dulu suka dipakai sebagai "lampu" kalau berjalan dalam kegelapan malam.

Beda Kluwih Dengan Sukun
Saya mencoba mencari info tentang perbedaan antara sukun dan kluwih. Ternyata kedua tanaman ini satu jenis (A. altilis), hanya kalau sukun itu tak berbiji sedangkan kluwih adalah yang jenis berbiji. Buah sukun di Indonesia seringnya dimasak sebagai makanan kecil, seringnya buah yang tua dan mengandung banyak tepung ini digoreng atau dibuat kolak (dengan santan dan gula merah) atau dijadikan keripik sukun. Sedangkan kluwih seringnya dipetik muda dan dijadikan sayur lodeh.

"Tewel" itu kalau dirumahku dulu dipakai untuk membedakan antara "Jangan Tewel" dengan "Gudeg" yang dibuat dari "gori" atau nangka muda. Jangan tewel sendiri pakai kuah encer seperti lodeh dan dibuat dari kluwih (juga disebut nangka sayur), yang buahnya bundar seperti bola seukuran sukun (breadfrfuit), tetapi kulitnya berduri seperti nangka. Nangka, kluwih dan sukun ... ketiganya dari genus yang sama, Artocarpus, tetapi species yang berbeda:

Nangka - Artocarpus integra
Kluwih - Artocarpus incise
Sukun - Artocarpus altilis

Nangka, sukun dan kluwih menu makanan jenis ini terkenal di pedesaan, tetapi masalah kelezatan tidak kalah dengan menu-menu impor… peluang bisnis untuk menu restro bernuansa back to nature.