Monday, May 21, 2012

SUMPIL SI KEONG LEZAT

Sumpil termasuk ke dalam phylum mollusca, nama ini cukup terkenal terutama di pedesaan bahkan karena terkenalnya sampai ada desa yang bernama Sumpilan (Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman). Sumpil kerap ditemukan hidup di kali atau sungai Van der Wijk, juga di areal persawahan. Dulu sewaktu penulis masih kecil, sering sekali menjumpai dan ‘dolanan’ Sumpil ini terutama sewaktu mandi di sungai. Tapi sekarang penulis sudah tidak menemukan hewan ini di sungai, penulis menduga karena adanya peningkatan penggunaan pestisida atau bahan kimia lainnya baik dari industry maupun berasal dari rumah tangga menyebabkan menurunnya populasi Sumpil ini.

Terdapat banyak jenis Sumpil baik yang biasa hidup di air laut maupun air tawar. Penulis sendiri sampai bingung untuk mengklasifikan Sumpil yang akan penulis ceritakan ke dalam Taxonomynya. Penulis masih ragu apakah Sumpil ini termasuk Melania Testudinaria atau termasuk Faunus Ater untuk lebih jelasnya silahkan klik di sini FOBI. Sumpil yang penulis akan ceritakan ini menyukai air tawar yang segar (freshwater), biasanya Sumpil jenis ini banyak terdapat dijumpai di pingir-pingir aliran air yang deras seperti grojogan/curug/air terjun. Sumpil (Faunus aster)sangat mudah dibedakan dengan Achatina fulica (bekicot) maupun Lymnaea (siput sawah), karena mantel (cangkang) sumpil berbentuk kerucut lancip dan kecil. Cangkang sumpil berwarna hitam polos, walaupun jenis lain ada yang berwarna kecoklatan dengan bintik-bintik hitam maupun coklat yang lebih tua.

Sumpil termasuk ke dalam Kelas gastropoda – Gaster artinya perut dan podos artinya kaki, jadi Gastropoda ini bergerak dengan menggunakan “perutnya”. Hidup di darat, di air tawar, dan air laut. Tubuhnya memiliki cangkang yang melingkar, ada yang melingkar ke kanan dan ada pula yang melingkar ke kiri. Ada mitos untuk cangkang yang melingkar kebalikan dari kebanyakan cangkang yang sejenis, biasanya mempunyai kekuatan gaib, walaupun kebenarannya penulis sendiri masih meragukan.

Sumpil berjalan menggunakan perut yang berotot, disebut “kaki”. Kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir guna mempermudah gerakan. Jika hewan ini berjalan, akan meninggalkan bekas dari lendirnya yang mengering. Kepala terletak di depan dan terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada tentakel panjang terdapat bintik mata (tidak disebut maka, karena memang bukan mata seperti mata manusia) yang berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Coba amati bintik mata bekicot, yang berbintik kehitaman. Tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau.

Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan dimulai dari mulut di bagian depan, di dalam mulut terdapat lidah perut (radula) untuk “memarut” tumbuhan. Selanjutnya terdapat kerongkongan (esofagus), kemudian lambung (ventrikulus), usus (intestinum) yang berbelok ke depan lagi dan berakhir di anus. Anus terletak di mantel berdekatan dengan kepalanya. Di dekat lambung terdapat hati yang berwarna kecoklatan. Hati melingkar-lingkar menuju ke cangkang dan mengikuti belitan cangkang. Seperti pada umumnya Gastropoda Sumpil termasuk herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan). Biasanya Sumpil di sungai makan ganggang atau lumut yang cukup banyak bertebaran di pinggir-pinggir sungai.

Sistem Pernapasan dan Ekskresi
Sumpil bernapas menggunakan lapisan mantel yang berubah fungsi menjadi paru-paru sebagai tempat terjadinya pertukaran gas. Sistem pengeluaran (ekskresi) menggunakan alat pengeluaran cair yang disebut nephridia. Sistem saraf terdiri dari tiga pasang ganglia yang dihubungkan oleh saraf. Inderaanya berupa mata, statosit (alat keseimbangan), organ peraba, dan kemoreseptor (reseptor kimia).

Reproduksi gastropoda
Sumpil bersifat hermafrodit tetapi melakukan perkawinan silang. Maksudnya, sumpil ini tetap melakukan perkawinan dengan sumpil lainnya bukan hanya dengan dirinya sendiri. Sel telur dan spermatozoa dihasilkan oleh satu organ yaitu ovotesis. Jadi ovarium (penghasil ovum) dan testis (penghasil sperma) menjadi satu. Pemasakan sperma dan ovum tidak dalam waktu yang bersamaan. Pada saat kopulasi, sperma disalurkan ke vas deferens kemudian dimasukkan ke vagina pasangannya dengan perantaraan penis yang dikeluarkannya. Ovum yaang dihasilkan ovotestes keluar ke saluran telur (oviduk) untuk di buahi sperma hewan lain.

Escargot, Abalone dan Kroco
Sumpil bagi yang suka dapat dimasak baik dengan resep local seperti oblok-oblok dicampur dengan parutan kelapa, maupun dengan resep keong Perancis yang dinamakan escargot. Orang Perancis terkadang menyajikan keong sebagai appetizer; sedangkan di Amerika dan Australia, keong yang mereka sebut abalone pada umumnya dikonsumsi sebagai makanan utama, misalnya dalam masakan Spaghetti with escargots dan Abalone in oyster sauce.

Nilai gizi keong Keong (Inggris: snail) atau yang dalam bahasa Perancis disebut Escargot, merupakan jenis hewan moluska yang ditemukan di pantai, air tawar, dan tanah. Keong memiliki sekitar 100 spesies dan tergantung pada jenis lokasi yang berbeda digunakan sebagai sumber makanan. Biasanya keong yang dimakan adalah dari jenis Helix pomatia dan Helix aspersa.

Sumpil mempunyai kandungan protein yang tinggi dengan kadar lemak rendah. Dalam seratus gram bagian yang dapat dimakan terdapat 16 g protein sehingga apabila kita mengkonsumsi 100 g kroco, tubuh kita sudah mendapat 32% protein dari kebutuhan sehari-hari. Protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh dan juga berperan dalam proses kekebalan tubuh. Konsumsi protein hewani dalam makanan sehari-hari diperlukan oleh tubuh disamping protein nabati.

Lemak dalam 100 g kroco terdapat dalam jumlah 1,4 g. Lemak yang terdapat dalam keong merupakan asam lemak essensial dalam bentuk asam linoleat dan asam linolenat. Sebuah studi di Brazil menunjukkan bahwa 75% persen lemak dalam keong merupakan asam lemak tidak jenuh yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Asam lemak tidak jenuh tersebut 57% tersusun dari asam lemak tak jenuh ganda dan sisanya merupakan asam lemak tak jenuh tunggal.

Kandungan vitamin pada sumpil cukup tinggi dengan dominasi vitamin A, vitamin E, niacin dan folat. Vitamin A berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina serta menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Niacin atau vitamin B3 berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.

Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan penting dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Vitamin E juga merupakan sebagai senyawa antioksidan alami. Folat berfungsi membantu pembentukan sel darah merah, mencegah anemia, sebagai bahan pembentukan bahan genetik sel, dan sangat esensial selama kehamilan karena mencegah timbulnya kecacatan tabung saraf pada bayi. Apabila kita mengkonsumsi 100 gram kroco, maka kita dapat memenuhi kebutuhan 2% vitamin A, 23% vitamin E, 7% niacin dan 66% folat.

Mineral merupakan zat yang berperan penting pada tubuh manusia untuk pengaturan kerja enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu pembentukan ikatan yang memerlukan mineral seperti pembentukan haemoglobin. Kandungan mineral yang utama pada keong berupa kalsium, zat besi, magnesium, kalium dan fosfor. Apabila kita mengkonsumsi 100 g kroco, maka sudah memenuhi 17% kalsium dan 13,5% zat besi untuk kebutuhan tubuh sehari-hari.

Peran utama kalsium adalah untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi. Kekurangan kalsium mengakibatkan terjadinya osteoporosis (keropos pada tulang). Zat besi mempunyai fungsi utama memproduksi hemoglobin dan mioglobin. Zat besi yang berasal dari produk hewani atau disebut juga sebagai besi-hem, akan lebih mudah diserap oleh tubuh. Zat besi pada keong berjumlah 3,5 mg, lebih tinggi daripada zat besi pada daging (2,5 mg) atau ikan (2,4 mg).

Referensi: zipcodezoo.com , www.fobi.web.id , conchology. Inc, Hidup Sehat