Tokek siapa yang tidak kenal dengan hewan satu ini walaupun sebetulnya terdapat 44 spesies Tokek, namun yang terkenal adalah Tokek rumah. Cicak besar bernama latin Gekko gecko dikenal di beberapa tempat dengan sebutan berbeda, misalnya tekek atau tokek, (Jawa), tokok (Sunda), dan tokay gecko atau tucktoo (Inggris).
Cecak yang berukuran besar, berkepala besar. Panjang total mencapai 340 mm, hampir setengahnya adalah ekornya. Dorsal (sisi punggung) kasar, dengan banyak bintil besar-besar. Abu-abu kebiruan sampai kecoklatan, dengan bintik-bintik berwarna merah bata sampai jingga. Ventral (perut, sisi bawah tubuh) abu-abu biru keputihan atau kekuningan. Ekor membulat, dengan enam baris bintil; berbelang-belang. Kulit punggung tertutupi oleh sisik-sisik granular, bercampur dengan bintil-bintil yang agak besar. Pupil mata tegak bentuk jorong, dengan tepi yang bergerigi.
Jari-jari kaki depan dan belakang dilengkapi dengan bantalan pengisap yang disebut scansor, yang terletak di sisi bawah jari. Gunanya untuk melekat pada permukaan yang licin. Jari-jari kaki depan dan belakang tumbuh sempurna, melebar di ujung, terkadang dengan selaput di antara pangkal jari, cakar (kuku) terdapat pada jari-jari sebelah luar, sisi bawah jari dengan sederetan bantalan pelekat (disebut scansor) yang berkembang baik dan tidak berbelah (berbagi). Terdapat pula pori-pori preanal atau preano-femoral, serta bintil post-anal. Maka, dari sisi atas jari-jari tokek nampak melebar.
Hewan ini tersebar luas mulai dari India timur, Nepal, Bangladesh, lewat Myanmar, Tiongkokselatan dan timur, Thailand, Semenanjung Malaya dan pulau-pulau di sekitarnya, Sumatra, Jawa,Borneo, Sulawesi, Lombok, Flores, Timor, Aru dan Kepulauan Filipina (Manthey & Grossmann, 1997: 232).
Sepuluh tahun yang lalu Tokek ini masih mudah dicari di habitatnya baik pada rumah-rumah penduduk di pedesaan maupun di pohon-pohon besar di hutan. Perburuan Tokek yang tanpa pandang bulu dan ganas menjadikan segala ukuran Tokek lenyap dan sulit ditemukan lagi, Suara teritorialnya yang keras dan khas, tokke ... tokkee ..., menjadi dasar penyebutan namanya dalam berbagai bahasa. Suara khas dan keras ditambah lagi ukurannya yang relative lebih besar dibanding cicak menjadikan Tokek mudah dicari.
Isu bisnis Tokek yang menggiurkan lebih dominan daripada isu manfaat Tokek untuk keseimbangan alam. Banyak orang sekarang ini mempunyai falsafah tidak peduli dengan alam asal uang ada ditangan. Falsafah ini sedikit demi sedikit mulai benar-benar mengancam kenyamanan lingkungan yang kita cintai ini. Memang sebetulnya bisnis tokek masih diselimuti misteri. Meski para penjualnya telah mendapatkan keuntungan banyak dari bisnis ini, tapi khasiatnya belum benar-benar teruji. Bahkan rumor terakhir, tokek bisa menyembuhkan HIV/AIDS. Namun belum bisa ada yang membuktikannya.
Hewan ini kebanyakan aktif di saat senja dan malam hari, meski suara panggilannya kadang-kadang terdengar di siang hari. Tokek tinggal di lubang pepohonan di hutan atau di rekahan batuan atau gua; namun sebagian jenisnya juga beradaptasi dengan lingkungan manusia dan bersifat komensal.
Tokek memburu aneka serangga dan invertebrata lain sebagai makanannya, walaupun juga tidak segan memangsa vertebrata lain yang lebih kecil ukurannya. Tokek betina biasanya mengeluarkan sepasang telur, yang disimpan berlekatan di sudut lubang atau dinding. Tempat menyimpan telur ini biasa digunakan berulang kali oleh tokek yang sama.
Anehnya walaupun di alam liar sudah sulit dicari, padahal bisnis Tokek juga belum berhenti namun sampai saat ini belum ada orang mencoba beternak Tokek. Untuk keluarga penulis sendiri di Yogyakarta sudah melepas liarkan beberapa Tokek ke habitatnya salah satunya dua ekor di lepas di rumah penulis dan semoga saja tidak di tangkap oleh para pemburu Tokek. Penulis hanya tidak ingin Tokek tinggal ceritanya saja di samping berharap Tokek juga dapat ikut mengendalikan populasi serangga-serangga yang menjadi hama para petani seperti wereng, kupu-kupu, kecoa maupun nyamuk.
Klasifikasi Ilmiah:
Kerajaan: Animalia, Filum: Chordata, Kelas: Reptilia, Ordo: Squamata, Up Ordo: Lacertilia, Famili: Gekkonidae, Up Famili: Gekkoninae, Genus: Gekko, Spesies: Gekko Gecko
Referensi: wikipedia, Biodeversitas Indonesia