Sunday, November 13, 2011

LANDAK JAWA

Satu lagi hewan yang sudah masuk kategori langka dan dilindungi yaitu Landak Jawa (Hystrix javanica). Persaingan tempat hidup dengan manusia menyebabkan satwa langka ini banyak diburu oleh manusia dengan alasan karena dianggap hama. Dahulu Landak Jawa ini mudah di jumpai di sekitar pegunungan-pegunungan di daerah Yogyakarta. Tetapi sekarang jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, satwa langka ini hanya bisa dijumpai di Kebun Binatang Gembiro Loka. Kasus seperti ini dapat menjadi pelajaran bagi pemerintah dalam menangani Kasus Pembasmian Orangutan di Kalimantan.

Landak Jawa (Hystrix javanica) merupakan mamalia dari ordo rodentia yang memiliki duri yang menutupi kulitnya. Panjang tubuh landak jawa yakni 37 sampai 47 cm, panjang ekor 23 sampai 36 cm, dengan berat badan 13 sampai 27 kg. Landak jawa mampu hidup hingga 27 tahun jika berada dalam kandang.

Landak terdapat pada semua tipe hutan, perkebunan, semak-semak, padang rumput dan bahkan tepian perkampungan yang ada di sekitar Yogyakarta. bahkan sampai Madura. Landak Jawa merupakan hewan endemik yang tersebar di seluruh pulau Jawa hingga Madura.Landak merupakan satwa terrestrial ( hidup di tanah ) sehingga Landak membuat sarang dengan membuat lubang di dalam tanah dengan kedalaman sekitar 5 meter. Lubang ini terdiri beberapa cabang di dalam tanah yang mempunyai beberapa pintu keluar. Satu lubang (berukuran lebih besar) menjadi pintu masuk utama dan beberapa lubang (berukuran lebih kecil) sebagai pintu keluar.

Landak Jawa merupakan hewan pengerat yang memakan sayuran, buah-buahan, akar-akaran, umbi-umbian, dan kulit kayu dengan kuantitas berat pakan yang diberikan 10 % dari berat badannya. Hewan ini bersifat vivipar atau melahirkan anak. Masa kehamilannya kira-kira selama 56 hari. Anak yang dilahirkannya akan di asuh sang induk selama 3 bulan dan setelah itu akan dibiarkan mencari makan sendiri. Bagi para petani, Landak dianggap sebagai hama karena sering merusak tanaman sayur di ladang dan persawahan.

Perilaku
Satwa ini di siang hari bersembunyi di dalam lubang, jika malam keluar dari lubang mencari pakan. Satwa ini seperti tikus suka mengendus-endus tanah dan mondar-mandir di sekitar sarang. Hal ini di maksudkan untuk mendapatkan sumber pakan atau mengantisipasi jika ada bahaya. Apabila dalam keadaan terdesak satwa ini akan menggunakan rambut yang seperti tusuk sate (duri) tersebut yang berperan sebagai pelindung atau sebagai senjata. Sedangkan kaki depan landak selain digunakan untuk berjalan, kedua kaki depan landak berfungsi juga untuk menggali tanah.

Karena termasuk hewan pengerat, maka sering kali Landak memegang batu dan menggerogoti batu itu untuk mengurangi pertumbuhan giginya. Gigi (dentes) pada landak berfungsi untuk memotong dan mengunyah makanannya. Lidah (lingua) berguna untuk mengatur arah makanan dan juga untuk merasa karena terdapat beberapa tipe papillae yang terhubung dengan tunas rasa. Esophagus sebagai saluranpenghubung antara rongga mulut dengan lambung. Panjang esophagus tergantung dengan panjang leher. Di ujung dalam saluran esophagus terdapat lambung yang berfungsi untuk mencerna makanan. Setelah melalui proses pencernaan secara kimiawi, makanan yang sudah hancur kemudian melalui intestinum tennue, jejenum, dan ileum untuk di serap sari-sarinya. Selanjutnya sisa kotoran di tamping dalam caecum yang nantinya di buang melalui anus.

Pada saat tidur, Landak biasanya berbaring tengkurap dengan posisi keempat kakinya menyamping dan perut diletakkan di tanah tentu dengan memejamkan matanya.
Bila sedang kawin Landak akan lebih aktif dan agresif, khususnya landak jantan. Ekor landak jantan akan bergerak-gerak dan memutar-mutar ke segala arah di sekitar landak betina. Landak betina cenderung lebih pasif dan jarang bergerak saat kawin, dan hanya sesekali mengikuti gerak landak jantan. Keduanya saling bergerak dan seolah-olah seperti sedang berkelahi. Setelah itu keduanya sama-sama menjilati tubuh pasangannya, terutama di bagian leher. Setelah itu landak jantan bergerak dari arah belakang landak betina untuk menungganginya.

Jenis Makanan dan Pencernaan
Gigi (dentes) pada landak berfungsi untuk memotong dan mengunyah makanannya. Lidah (lingua) berguna untuk mengatur arah makanan dan juga untuk merasa karena terdapat beberapa tipe papillae yang terhubung dengan tunas rasa. Esophagus sebagai saluranpenghubung antara rongga mulut dengan lambung. Panjang esophagus tergantung dengan panjang leher. Di ujung dalam saluran esophagus terdapat lambung yang berfungsi untuk mencerna makanan. Setelah melalui proses pencernaan secara kimiawi, makanan yang sudah hancur kemudian melalui intestinum tennue, jejenum, dan ileum untuk di serap sari-sarinya. Selanjutnya sisa kotoran di tamping dalam caecum yang nantinya di buang melalui anus.

Penafasan
Pada landak, udara dari trachea melewati pasangan bronchus utama kemudian ke dalam cabang bronchus dan broncheolus yang lebih kecil. Proses it uterus berlangsung hingga pada akhirnya berhenti dalam alveoli dimana terjadi pertukaran gas O2 yang masuk dengan dengan CO2 dari dalam tubuh. Nares (hidung) selain sebagai alat pernafasan juga sebagai indra pembau khususnya dalam mencari makan.

Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Infraphylum : Gnathostoma
Superclassis : Tetrapoda
Classis : Mammalia
Subclassis : Theria
Infraclassis : Placentalia
Ordo : Rodentia
Suborder : Hystricomorpha
Subordo : Hystricomorpha
Infraorder : Hystricognathi
Infraordo : Phiomorpha
Familia : Hystricidae
Genus : Hystrix
Spesies : Hystrix javanica